Cara menanam jeruk yang baik dan benar untuk hasil panen maksimal
Tanaman jeruk merupakan salah satu tanaman buah tropis yang populer di Indonesia. Kandungan vitamin C yang tinggi, rasa segar, dan potensi pasar yang luas menjadikan jeruk sebagai komoditas pertanian unggulan. Artikel ini membahas langkah-langkah penting dalam budidaya tanaman jeruk yang menguntungkan, cocok untuk pemula maupun petani berpengalaman.
Pilih lokasi dengan iklim tropis, sinar matahari cukup, dan tanah yang subur. Tanaman jeruk ideal ditanam pada ketinggian 0–800 meter dpl dengan suhu 25–30°C. Tanah gembur dengan pH 5.5–6.5 sangat direkomendasikan.
Gunakan bibit hasil okulasi dari indukan sehat. Pastikan bibit bebas penyakit, batang kuat, dan memiliki daun hijau segar.
Lubang tanam dibuat berukuran 50x50x50 cm, diberi pupuk kandang 10–15 kg. Tanam bibit saat awal musim hujan dan beri penyangga (ajir) agar tumbuh tegak. Jarak tanam disarankan 4x5 meter agar tanaman tidak berebut cahaya dan nutrisi.
Lakukan penyiraman rutin terutama di musim kemarau. Pemupukan susulan memakai NPK dan pupuk organik setiap 3 bulan. Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tajuk dan membuang cabang yang sakit atau tidak produktif. Bersihkan gulma secara berkala.
Hama seperti kutu daun, lalat buah, dan ulat perlu dikendalikan dengan pestisida organik atau musuh alami. Penyakit utama seperti CVPD dan busuk akar dapat dicegah dengan sanitasi kebun dan pemangkasan rutin.
Jeruk mulai dapat dipanen setelah 2–3 tahun. Panen dilakukan saat warna buah berubah oranye atau kuning cerah. Gunakan gunting panen agar buah tidak rusak. Simpan di tempat teduh agar tetap segar.
Dengan teknik budidaya yang tepat, tanaman jeruk dapat memberikan hasil panen yang optimal dan berkelanjutan. Budidaya jeruk tidak hanya menjanjikan secara ekonomi, tetapi juga mendukung ketahanan pangan lokal. Mulailah dari skala kecil dan tingkatkan secara bertahap!
Dapatkan eBook gratis berisi panduan lengkap dan tips praktis dari petani sukses!
Download eBook Gratis